Jumat, 15 Maret 2013

Cerita Tentang Bawang Merah dan Bawang Putih

kelangkaan bawang putih dan bawang merah?
Bawang Putih dan Bawang Merah :- (
Kemarin lusa, mendengar berita kelangkaan dua barang ini untuk pertama kalinya dari siaran radio ketika perjalanan pulang ke Lamongan sehabis nganter Si Nino ke bandara Juanda, tapi saat itu saya masih belum ngeh dengan berita itu, baru setelah tadi pagi Emak (Ibu) saya ngomel-ngomel akibat naiknya harga bawang merah dan bawang putih di tempat belanja langganannya barulah saya tersadar, waduh...

Cerita bawang putih dan bawang merah ini bukan seperti sepasang saudara tiri yang beda kepribadian, ini bukan cerita rakyat yang terkenal itu, ini mengenai hilangnya dua aktor penyempurna rasa dalam setiap kuliner masyarakat nusantara.

Membaca kicauan publik di twitter yang semakin ramai tentang kelangkaan bawang merah dan bawang putih membuat otak saya langsung dipenuhi tanda tanya besar, apa penyebabnya?, ini tentu juga yang sampean pikirkan beberapa hari ini.

Menurut beberapa media kelangkaan ini diakibatkan masalah pasokan, ada yang berpendapat ini adalah ulah nakal para importer. Saya ndak pinter dan ndak mudeng-mudeng kalau diajak ngomongin ekonomi, ekspor atau impor, yang jelas kalau kita masih memiliki pemerintahan, mestinya hal-hal seperti ini ndak akan terjadi, waah daripada mikir jauh-jauh lebih baik mikir yang simpel saja.

Membudidayakan dan menanam bawang putih dan bawang merah di depan halaman rumah kita dan menghemat pemakaiannya mungkin bisa jadi solusi cerdas bagi ibu rumah tangga dan pengusaha kuliner, daripada harus menggantungkan pasokannya dari hasil impor.

Quote:
"Tensi politik semakin meningkat, seiring dengan kelangkaan bawang putih, pasalnya bumbu dapur ini efektif menurunkan hipertensi" :) (from @imamfahruddin)

Silahkan dibaca juga:

11 komentar:

  1. Buat pusing nih si bawang utk emak2 kayak saya :(
    Salam kenal Mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. kayaknya bukan emak2 saja yang terkena imbasnya ibu Esti, pemilik warung, pengusaha kuliner dan mbah dukun juga merasakannya :)

      tapi yang penting jangan dibawa pusing, tanam sendiri saja di pot kecil, dua tiga bulan kita bisa memanennya.

      Hapus
  2. Hebat ya bawang ini... padahal cuma bumbu dapur tapi bikin geger semua orang, dari rakyat jelata sampai presiden

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya kejadian kelangkaan dan melonjaknya harga komoditi akan terulang lagi, sekarang bawang, mungkin nanti kembali lagi cabe, kedelai, daging sapi, atau lainnya
      kalau pemerintah kita tidak bisa mengambil pelajaran dari masalah2 tersebut :)

      Hapus
  3. waduh, sebeneranya saya tidak begitu paham, bawang merah dan bawang putih itu dalam masakan secara konkret digunakan pada masakan apa ya. hehehe

    kalau di tuban dan di lamongan mungkin membudidayakan bawang merah dan putih dipekarangan masih bisa dilakukan mas, masih mungkin lah

    BalasHapus
    Balasan
    1. biasa dipakai pada sop atau soto, jenis sambal tertentu, dadar telur itu juga dominan bawang merahnya, masakan padang, dll (katanya emak saya).. hehehe..

      kalau secara teknis budidaya dan penanamannya saya juga kurang paham, mungkin dengan tanya ke paman google akan banyak jawaban di sana, he..he..he

      Hapus
  4. nah itu mas yang namanya sayur medok buatan ema sudah pasti ngga ada yang namanya medok lagi kalau harga kaga turun, ampun mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju ko, masakan indonesia tanpa bawang merah dan bawang putih kurang sedap, kurang "maknyus" seperti slogannya Om Bondan

      Hapus
  5. jika benar ini ulah importir nakal yang sengaja nahan bawang masuk ke pasar dulu, baru diedarin kalo harga udah naik, itu jahat banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. pantesnya dihukum apa ya kalo ketangkep oknum yang nakal ini, bli?... ini emak saya usul, panggilin ibu-ibu seluruh nusantara lalu tuh oknum nakal digelitikin perutnya sampai lemes, biar kapok... :)

      Hapus
  6. wah ternyata bukan hanya dalam dongeng ya.. :)

    BalasHapus

Komentar saja ndak usah bayar, silahkan...monggo