Selepas maghrib, udara sejuk menyelimuti kota Lamongan, seharian dari pagi sampai sore hujan tak mau berhenti, langit masih mendung, tapi hasrat raga untuk memperoleh haknya tak bisa ditunda, apalagi istri tercinta sudah mengiba, malam minggu pasti akan terasa indah jadinya.
Motor bebek putih sudah siap dipacu, deru mesinnya menciptakan kehangatan di tengah rintik hujan yang jatuh ke tanah, bayangan nikmatnya jagung bakar sudah ada di awang-awang, sudah dua bulan belahan jiwa ingin merasakan malam minggu dengan kuliner bakaran.
Sore tadi satu rantang kare ayam kiriman dari desa sudah habis kami lahap, saya pikir rencana makan jagung bakar akan gagal, tapi istri mengeluh masih lapar, okelah...siap kumandan.
Malam minggu di Lamongan tidak ada bedanya dengan kota lainnya, walaupun hujan jalan tetap semarak dengan lalu lalang kendaraan, apalagi alun-alun sebagai pusat kota. Pedagang berjajar berderet rapi di sepanjang trotoar, malam minggu juga berkah bagi tukang parkir sepeda, puluhan mungkin ratusan roda dua ditata sedemikian rupa hingga menyerupai shaf jamaah.
Tidak lama kami sudah ada di pojok tenggara alun-alun kota, di sana puluhan jagung mentah siap dipilah, pengunjung dibebaskan untuk memilih sendiri jagung mana yang akan dibakar, walau bukan ahli tapi kami punya sedikit pengalaman untuk mencari jagung yang manis, gurih dan enak. Selain kulit jagung berwarna hijau jangan lupa memilih jagung yang masih kelihatan segar tidak kering, pilih jagung yang tidak terlalu muda dan tidak juga ketuaan, pilih barisan biji jagung yang rapat, tidak bolong-bolong.
Beragam rasa ditawarkan, Saya suka rasa keju, istri saya asam manis pedas. Aroma sedapnya sudah tercium saat paman penjualnya mengibaskan kipas bambu untuk menjaga nyala bara api tetap ada dan memegang gagang ujung tongkol jagung, membolak-balikkannya, hingga merata matangnya.
Dan kami pun menikmati malam minggu ini dengan menu jagung bakar yang rasanya memang maknyus, kalau sudah begini ceritanya, pasti akan ada rayuan ulang dari istri tercinta untuk kembali ke sana.
Selamat bermalam minggu sodara, ke mana sampeyan menghabiskan malam ini?
Lamongan, 14 Januari 2012
Motor bebek putih sudah siap dipacu, deru mesinnya menciptakan kehangatan di tengah rintik hujan yang jatuh ke tanah, bayangan nikmatnya jagung bakar sudah ada di awang-awang, sudah dua bulan belahan jiwa ingin merasakan malam minggu dengan kuliner bakaran.
Sore tadi satu rantang kare ayam kiriman dari desa sudah habis kami lahap, saya pikir rencana makan jagung bakar akan gagal, tapi istri mengeluh masih lapar, okelah...siap kumandan.
Malam minggu di Lamongan tidak ada bedanya dengan kota lainnya, walaupun hujan jalan tetap semarak dengan lalu lalang kendaraan, apalagi alun-alun sebagai pusat kota. Pedagang berjajar berderet rapi di sepanjang trotoar, malam minggu juga berkah bagi tukang parkir sepeda, puluhan mungkin ratusan roda dua ditata sedemikian rupa hingga menyerupai shaf jamaah.
Tidak lama kami sudah ada di pojok tenggara alun-alun kota, di sana puluhan jagung mentah siap dipilah, pengunjung dibebaskan untuk memilih sendiri jagung mana yang akan dibakar, walau bukan ahli tapi kami punya sedikit pengalaman untuk mencari jagung yang manis, gurih dan enak. Selain kulit jagung berwarna hijau jangan lupa memilih jagung yang masih kelihatan segar tidak kering, pilih jagung yang tidak terlalu muda dan tidak juga ketuaan, pilih barisan biji jagung yang rapat, tidak bolong-bolong.
Beragam rasa ditawarkan, Saya suka rasa keju, istri saya asam manis pedas. Aroma sedapnya sudah tercium saat paman penjualnya mengibaskan kipas bambu untuk menjaga nyala bara api tetap ada dan memegang gagang ujung tongkol jagung, membolak-balikkannya, hingga merata matangnya.
Dan kami pun menikmati malam minggu ini dengan menu jagung bakar yang rasanya memang maknyus, kalau sudah begini ceritanya, pasti akan ada rayuan ulang dari istri tercinta untuk kembali ke sana.
Lamongan, 14 Januari 2012
saya malem minggu di rumah aja mas, mojok di kamar, sendirian, huhu
BalasHapusdi pojok kamar sendirian? ngapain? semedi ya?
HapusLamongan mana om yg jual jagung bakar?? Istri lagi pengen jagung bakar tapi gk tw tempatnya
BalasHapusFajar
(Fajarnmt@gmail.com/085778259430